ALLAH
SWT
Para pembaca yang budiman, kita harus mengetahui Allah SWT dengan
makrifah yang sebesar-besarnya, mengimaniNya dengan iman yang sesungguhnya,
sebab tiada jalan untuk menghindari maut, menghadapi Allah SWT dan
penghitunganNya.
Memastikan Wujud Allah SWT yang sekalipun tak dapat disaksikan mata.
Tema ini menimbulkan
pertanyaan yang sangat penting, yaitu mungkinkah ala min tercipta Cuma-Cuma
atau apakah kekuatan besar yang telah menciptakannya? Untuk itu kita lakukan
percobaan sederhana:
Kita ambil beberapa biji
krikil dan lemparkan secara sembarangan, apakah ia akan membuat garis lurus,
lingkaran ,empat persegi atau bentuk apa saja yang teratur ? tentu tidak akan
terbentuk gambar apapun yang teratur. Kali berikutnya, kita lemparkan pula
beberapa buah kerikil lagi, puluhan kali atau bahkan ratusan kali. Hasilnya
tetap tidak akan terwujud gambar dengan bentuk teratur apapun. Kita ketahui
bahwa untuk mendapatkan sebuah bentuk yang teratur, harus ada tangan yang
menggerakkannya atau akal aktif yang berfikir untuk mendapatkan beberapa biji
kerikil pada tempat-tempat tertentu. Atas dasar itu, tidak aka nada sembarangan
dalam menciptakan apa saja yang ada dialam fisika. Contoh sangat banyak dan
bahkan tak terhitung. Mari kita ambil yang sederhana
Udara ini terdiri dari
atom-atom yang selalu bergerak. Dan jika ia tidak bergerak kita tentu akan mati
diwaktu tidur, karena sebentar saja dengan bernafasnya kita, semua oksigen yang
ada disekitar hidung akan berubah menjadi oksida karbon II, dan karenanya kita
akan mati lemas. Tidakkah terdapat hikmah yang tinggi dalam penciptaan ala
mini?
Udara ini penuh dengan tanah dan setiap kali
bernafas, manusia menghirup sejumlah dari padanya, tetapi penciptaan yang
menakjubkan dan mencengangkan dari alat pernafasan
membuat paru-paru mampu melepaskan diri dari tanah tersebut secara satu
persatu,jika tidak demikian, maka paru-paru akan penuh oleh tanah dan manusia
akan mati lemas. Apakah dibalik ini tidak ada penciptaan yang bijaksana yang menciptakan segalanya dengan indah?
Jadi , ada Tuhan,dan Tuhan ini tidak boleh tidak
adalah satu ,karena jikalau ada sejumlahTuhan maka harus ada sifat yang
membedakan antara yang satu dengan yang
lainnya, dan ketika itu maka lahirlah perselisihan antara meeka dan karenanya
rusak pula aturan alam kaenaperbedaan pendapat dan aturan yang mereka tetapkan.
Mengapa kita
tidak dapat melihat Allah SWT
Kita
percaya akan adanya akal yang kita pergunakan untuk memikirkan sesuatu,
sedangkan ia tidak dapat kita lihat.demikian pula halnya dengan ruh
yangmerupakan rahasia kehidupan yang membuat kita merasa gembira, sedih, cinta
dan marah. Lalu mengapa kita tidak beriman kepada Allah sedangkan kita dapat
melihat bukti-buktiNya disetiap tempat.sesungguhnya Allah SWT tak dapat dilihat
kecuali dengan akal ,dan tidak dapat melihat dengan mata kepala karena ada dua
sebab pokok
Bahwa Allah SWT itu
memenuhi seluruh alam, tidak ada permulaan dan akhir bagiNyadan tidak ada batas
dan kesudahan baginya.
Bahwa Allah SWT tidak
menginginkan kita melihat dia , karena jikalau kita dapat melihat dia dengan
kebesaran dan kekuatanNya, maka kita akan takut padaNya dan taat padaNya, maka
ujian Allah terhadap manusiapun akan hilang artinya.
Ikatan yang
kuat antara Allah dan manusia
Manusia itu memiliki ikatan
yang kuat dengan Allah yang tak mungkin diputuskan. Manusia telah diciptakan
oleh Allah,dengan ditiupkan ruhNya kedalam tubuh manusia,artinya bahwa ruh
manusia itu adalah ruh Allah SWT. Dan dengan ruh itulah manusia mampu mampu
memahami dan berfikir. Ikatan inilah yang merupakn sebab mengapa Allah
mencintai manusia suatu cinta yang besar yang tak terbatas dan tak dapat
disifati.
Ia
dimuliakan Allah dengan memerintahkan malaikat bersujud kepadanya dan
menundukkan segala yang ada kepadanya, lalu ia menjadi khalifahNya di muka bumi,
dan Allah melengkapkan nikmat-nikmatNya yang tak terhitung dan terhingga buat
manusia. Walau begitu , semestinya
manusia mencintai tuhanNya yang mencintai dan memuliakannya, dan
menta’atiNya sebagai wujud syukurnya kepada Alla.Tetapi kenyatannya banyak
manusia yang lupa kepada Allah dan berbuat maksiat.
Cinta
tuhan kepada hambaNya itu sampai pada tingkat dimana dia bersedia mengampuni dosa-dosa dan menerima
taubat dan membalasi kejahatan dengan yang seumpama dengannya serta membalasi
kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya. SUBHANALLAH…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar