Jumat, 14 September 2012

RENUNGAN HATI


                                                  ALLAH SWT 

Para pembaca yang budiman, kita harus mengetahui Allah SWT dengan makrifah yang sebesar-besarnya, mengimaniNya dengan iman yang sesungguhnya, sebab tiada jalan untuk menghindari maut, menghadapi Allah SWT dan penghitunganNya.
Memastikan Wujud Allah SWT yang sekalipun tak dapat disaksikan mata.
Tema ini menimbulkan pertanyaan yang sangat penting, yaitu mungkinkah ala min tercipta Cuma-Cuma atau apakah kekuatan besar yang telah menciptakannya? Untuk itu kita lakukan percobaan sederhana:
Kita ambil beberapa biji krikil dan lemparkan secara sembarangan, apakah ia akan membuat garis lurus, lingkaran ,empat persegi atau bentuk apa saja yang teratur ? tentu tidak akan terbentuk gambar apapun yang teratur. Kali berikutnya, kita lemparkan pula beberapa buah kerikil lagi, puluhan kali atau bahkan ratusan kali. Hasilnya tetap tidak akan terwujud gambar dengan bentuk teratur apapun. Kita ketahui bahwa untuk mendapatkan sebuah bentuk yang teratur, harus ada tangan yang menggerakkannya atau akal aktif yang berfikir untuk mendapatkan beberapa biji kerikil pada tempat-tempat tertentu. Atas dasar itu, tidak aka nada sembarangan dalam menciptakan apa saja yang ada dialam fisika. Contoh sangat banyak dan bahkan tak terhitung. Mari kita ambil yang sederhana
Udara ini terdiri dari atom-atom yang selalu bergerak. Dan jika ia tidak bergerak kita tentu akan mati diwaktu tidur, karena sebentar saja dengan bernafasnya kita, semua oksigen yang ada disekitar hidung akan berubah menjadi oksida karbon II, dan karenanya kita akan mati lemas. Tidakkah terdapat hikmah yang tinggi dalam penciptaan ala mini?
Udara ini penuh dengan tanah dan setiap kali bernafas, manusia menghirup sejumlah dari padanya, tetapi penciptaan yang menakjubkan  dan mencengangkan dari alat pernafasan membuat paru-paru mampu melepaskan diri dari tanah tersebut secara satu persatu,jika tidak demikian, maka paru-paru akan penuh oleh tanah dan manusia akan mati lemas. Apakah dibalik ini tidak ada penciptaan yang bijaksana yang  menciptakan segalanya dengan indah?
Jadi , ada Tuhan,dan Tuhan ini tidak boleh tidak adalah satu ,karena jikalau ada sejumlahTuhan maka harus ada sifat yang membedakan antara yang  satu dengan yang lainnya, dan ketika itu maka lahirlah perselisihan antara meeka dan karenanya rusak pula aturan alam kaenaperbedaan pendapat dan aturan yang mereka tetapkan.
Mengapa kita tidak dapat melihat Allah SWT
            Kita percaya akan adanya akal yang kita pergunakan untuk memikirkan sesuatu, sedangkan ia tidak dapat kita lihat.demikian pula halnya dengan ruh yangmerupakan rahasia kehidupan yang membuat kita merasa gembira, sedih, cinta dan marah. Lalu mengapa kita tidak beriman kepada Allah sedangkan kita dapat melihat bukti-buktiNya disetiap tempat.sesungguhnya Allah SWT tak dapat dilihat kecuali dengan akal ,dan tidak dapat melihat dengan mata kepala karena ada dua sebab pokok
Bahwa Allah SWT itu memenuhi seluruh alam, tidak ada permulaan dan akhir bagiNyadan tidak ada batas dan kesudahan baginya.
Bahwa Allah SWT tidak menginginkan kita melihat dia , karena jikalau kita dapat melihat dia dengan kebesaran dan kekuatanNya, maka kita akan takut padaNya dan taat padaNya, maka ujian Allah terhadap manusiapun akan hilang artinya.
Ikatan yang kuat antara Allah dan manusia
            Manusia itu memiliki ikatan yang kuat dengan Allah yang tak mungkin diputuskan. Manusia telah diciptakan oleh Allah,dengan ditiupkan ruhNya kedalam tubuh manusia,artinya bahwa ruh manusia itu adalah ruh Allah SWT. Dan dengan ruh itulah manusia mampu mampu memahami dan berfikir. Ikatan inilah yang merupakn sebab mengapa Allah mencintai manusia suatu cinta yang besar yang tak terbatas dan tak dapat disifati.
            Ia dimuliakan Allah dengan memerintahkan malaikat bersujud kepadanya dan menundukkan segala yang ada kepadanya, lalu ia menjadi khalifahNya di muka bumi, dan Allah melengkapkan nikmat-nikmatNya yang tak terhitung dan terhingga buat manusia. Walau begitu , semestinya  manusia mencintai tuhanNya yang mencintai dan memuliakannya, dan menta’atiNya sebagai wujud syukurnya kepada Alla.Tetapi kenyatannya banyak manusia yang lupa kepada Allah dan berbuat maksiat.
            Cinta tuhan kepada hambaNya itu sampai pada tingkat dimana dia  bersedia mengampuni dosa-dosa dan menerima taubat dan membalasi kejahatan dengan yang seumpama dengannya serta membalasi kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya. SUBHANALLAH…….




Tidak ada komentar:

Posting Komentar